Sebanyak enam ruas jalan tol mengalami penyesuaian tarif secara serentak hari ini alias per 31 Januari 2020 pada pukul 00.00 WIB.

Anggota Komisi V DPR, Irwan mengatakan, kebijakan tersebut tak memiliki dasar kalkulasi yang kuat, sehingga ia menilai hanya menguntungkan BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) dan hanya menambah beban ekonomi masyarakat.

Irwan berpendapat, dalam pasal 48 ayat (1), tarif tol dihitung berdasarkan tiga hal, yakni kemampuan bayar pengguna jalan, besar keuntungan biaya operasi kendaraan (BKBOK) dan kelayakan investasi.

“Saya pun akan mempertanyakan apakah kenaikan tarif tol ini telah dihitung berdasarkan tiga komponen tersebut,” kata Irwan dalam keterangan pers, Jumat (31/1/2020).

Ia mencontohkan, pendapatan usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk di luar konstruksi tumbuh 11,6 persen di angka Rp 7,96 triliun dibandingkan tahun lalu Rp 7,13 triliun. Data ini menunjukkan keuntungan masih diperoleh oleh operator tol tersebut.

“Jadi menurut saya peningkatan tarif ini makin menegaskan pemerintah memang hanya mengejar keuntungan dan pendapatan, bukan pelayanan. Malah kebijakan ini memeras rakyat,” tegas politikus Partai Demokrat ini.

Seperti diketahui, sebanyak enam ruas jalan tol mengalami penyesuaian tarif secara serentak hari ini alias per 31 Januari pukul 00.00 WIB. Keenam ruas tersebut adalah Tol Cawang-Tomang-Pluit, Tol Cawang-Tanjung Priok-Ancol-Jembatan Tiga-Pluit, Tol Ujung Pandang tahap I, Tol Gempol-Pandaan tahap I, Tol Bali-Mandara, dan Tol Pondok Aren-Serpong.

Jika mengacu kepada waktu terakhir penyesuaiannya, keenam ruas tersebut seharusnya mengalami penyesuaian pada 2019 lalu.

Evaluasi dan penyesuaian tarif tol dilakukan setiap dua tahun sekali oleh BPJT seperti diatur dalam pasal 48 ayat (3) Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan Pasal 68 ayat (1) dan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol. Penghitungan tarif tol disesuaikan dengan pengaruh inflasi sesuai dengan formula.

Sumber, https://haluan.co/article/dpr-naikkan-tarif-tol-pemerintah-hanya-cari-untung