Wakil Sekretaris Jenderal (wasekjen) Partai Demokrat, Irwan menyatakan penundaan Pemilu 2024 yang berujung perpanjangan masa jabatan presiden akan menghambat tampilnya pemimpin muda. Irwan mengajak seluruh pihak untuk menolak dan bergerak menghentikan wacana penundaan pemilu.

“Perpanjangan kekuasaan sama artinya menunda masa depan pemimpin muda bangsa. Kita semua mesti menolak dan bergerak menghentikannya,” tegas Irwan, Senin (14/3/2022).

Irwan menyatakan apa pun alasannya, penundaan pemilu hakikatnya tidak sehat bagi demokrasi. “Ibarat memupuk penyakit sedikit demi sedikit akan jadi kompleks dan membunuh demokrasi. Sejarah memang tak berulang, tetapi hancurnya Orde Lama dan Orde Baru bisa jadi pelajaran sejarah agar kita bisa melindungi demokrasi Indonesia,” tegas ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur ini.

Irwan mengatakan pergantian kepemimpinan merupakan alat ukur kesehatan demokrasi. “Demokrasi bisa sehat karena ada kaderisasi kepemimpinan. Jokowi tidak perlu memperpanjang jabatan apalagi coba-coba tiga priode. Kasih kesempatan kaum muda dan milenial untk memimpin negeri ini,” imbuhnya.

Anggota DPR ini menambahkan rakyat menginginkan pemimpin yang lebih muda dan segar. “Rakyat ingin ada pergantian kekuasaan pada 2024. Kaum muda dan milenial sudah waktunya memimpin negeri ini,” demikian Irwan.

Diketahui, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan soal wacana penundaan Pemilu 2024 saat berbicara di kanal YouTube Deddy Corbuzier. Merujuk pada big data yang memuat percakapan 110 juta masyarakat di media sosial (medsos), Luhut mengatakan masyarakat setuju penundaan pemilu. Selain alasan ekonomi, kata Luhut, masyarakat juga tidak mau gaduh dan terbelah.

Masyarakat juga menilai anggaran pemilu senilai Rp 110 triliun terlalu besar dan menjadi pemborosan di tengah kondisi ekonomi susah akibat pandemi Covid-19. Selain pemilih Partai Golkar dan PKB, kata Luhut, pemilih PDIP, Partai Gerindra dan Partai Demokrat juga setuju pemilu ditunda.

Menurut Luhut, seharusnya parpol-parpol menangkap aspirasi masyarakat untuk menunda pemilu dan memprosesnya secara politik di MPR. Luhut menilai hal tersebut sah-sah saja dilakukan kalau suara masyarakat yang mendukung penundaan pemilu membesar.

Sumber, https://www.beritasatu.com/politik/902625/wasekjen-demokrat-penundaan-pemilu-hambat-tampilnya-pemimpin-muda