Anggota Komisi V DPR dari Fraksi Demokrat Irwan menilai syarat penerbangan wajib tes PCR hanya memberatkan masyarakat yang sudah terpukul akibat pandemi.

Dia mengatakan apabila aturan itu ingin dilakukan semestinya biaya tes PCR ditanggung pemerintah.  “Jangan rakyat yang sudah susah harus menanggung beban deritanya,” ujar pria yang akrab disapa Irwan Fecho dalam siaran persnya, Sabtu (22/10).

Menurut dia, pemerintah harus mencari solusi agar polemik itu bisa diselesaikan.

Sebab, syarat itu hanya menambah derita rakyat dengan mewajibkan tes PCR bagi penumpang pesawat.  “Pemerintah menanggung biaya PCR-nya atau menurunkan harga menjadi terjangkau,” tuturnya.

Wakil Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR itu sepakat masih rendahnya realisasi vaksinasi menjadikan PCR tetap salah satu alat menekan penyebaran Covid-19.  Namun, pemerintah juga harus bijak dan tidak menambah beban masyarakat.

“Pemerintah harus punya solusi yang bijaksana dan bukan justru menambah derita rakyat,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, jika pemerintah tidak mampu menanggung biaya PCR, maka setidaknya bisa menurunkan harga.  Sebab, nominal Rp 450.000-Rp 550.000 dianggap masih tinggi.  “Tentu harga PCR ini harus bisa diturunkan ke harga yang terjangkau oleh seluruh pengguna transportasi udara,” desak legislator asal Kalimantan Timur itu. (ddy/jpnn)

Artikel ini telah tayang diJPNN.comdengan judul
“Irwan Fecho: Syarat Penerbangan Wajib Tes PCR Cuma Menambah Derita Rakyat”,
https://www.jpnn.com/news/irwan-fecho-syarat-penerbangan-wajib-tes-pcr-cuma-menambah-derita-rakyat?page=2