Komitmen H Irwan S IP MP dalam melestarikan alam tidak diragukan lagi. Pada peringatan Hari Koservasi Alam Nasional yang diperingati setiap 10 Agustus, Ketua Ikatan Alumni Sekolah Kehutanan Menengah Atas (IKA SKMA) itu melakukaan kegiatan pemeliharaan dan penanaman 50 pohon ulin, bersama beberapa Lembaga kemasyarakatan, Sabtu (10/8/2019).

Kegiatan yang dilakukan di Taman Botani, komplek perkantoran Pemkab Kutim, Bukit Pelangi itu, juga dihadiri Bupati Ismunandar.

Menurut Irwan, beberapa tahun lalu ada kegiatan penanaman di lokasi ini. Hal itu yang mendasari Taman Botani dipilih kembali menjadi lokasi HKAN, sebab melakukan perawatan pasca tanam yang merupakan aspek penting. Benar saja, dirinya melihat demplot 10 hektare dengan tanaman 4.000 ulin hasil penanaman di 2011 lalu.

Ini merupakan satu-satunya demplot ulin di tengah-tengah pusat kantor pemerintahan di Indonesia yang memiliki taman botani dengan endemik lokal.

“Perayaan hari konservasi alam ini beranjak dari teman-teman kehutanan. Di Kutim kita sesuaikan temanya dengan endemik asli yang mulai langka. Ini juga cara bagaimana kita melestarikan lingkungan,” tutur Irwan yang juga terpilih menjadi Anggota DPR RI.

Hasil pengamatan yang dia lakukan dari penanaman delapan tahun lalu, membuatnya berupaya untuk menjadikan demplot ulin sebagai pilot project, terlebih lokasinya sangat strategis di tengah pusat pemerintahan.

“Hasilnya itu terlihat jelas, banyak pohon adopsi. Kemudian pohon ulin ini harus kita jaga, sekarang saja tumbuh baru 2 meter. Maka dari itu, saya mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan,” imbaunya.

Senada, Bupati Kutim Ismunandar mengatakan, hal ini merupakan evaluasi dari penanaman yang pernah dilakukan pada 2011 lalu. Penanaman dan pemeliharaan merupakan kegiatan inti yang dilakukan. Bertujuan untuk melestarikan endemik khas Kalimantan.

“Program penghijauan ini merupakan tanggung jawab kita semua, kita pernah menanam 2011 lalu, makanya sekarang dicek ulang. Banyak hasil yang kita tuai, berkat bantuan SKMA, KNPI, dan seluruh pencinta alam,” ujarnya saat diwawancarai usai kegiatan.

Rencananya, dia akan merekomendasikan program penanaman pohon untuk pengantin yang akan melangsungkan pernikahan. Sejumlah jenis pohon khas Kalimantan yang nyaris punah dia sebutkan. Tak hanya Ulin, ia mengimbau untuk menanam pohon buah lokal, seperti krantungan, elai, kalangkala, dopar, lahung dan lainnya.

“Kutim ini luas sekali daratannya, perlu kita jaga untuk anak cucu ke depan. Penanaman harus diberlakukan untuk pengangtin minimal dua pohon. Jika dapat anak harus nambah pohon,” ungkapnya.

https://diswaykaltim.com