Hujan deras dera Kota Jakarta. Was was Corona tentunya. Tak surutkan semangat. Demi inagurasi award. Making news maker saya dapatkan.

Politisi seumur jagung. Tentu kaget dan bangga, ketika juri award—tak sembarang juri. Menyebut H Irwan SIP, MP meraih award.

Hendri Satrio hingga Margarito Kamis. Juri yang jatuhkan pilihan kepadaku. Peras ketat dari 575 anggota DPR. Dengan objektif tentunya.

Tak sedikit waktu. Para juri mengintip para legislator. Yang sering ngomong di media tentunya. Dengan diksi dan narasi kuat. Sehingga tercipta opini sehat. Sejak dilantik rupanya mereka melirik.

Berpikir, bersuara dan bertindak. Sengaja saya benamkan dalam diri. Sejak dilantik awal Oktober tahun lalu. Genap satu semester. Tanpa henti berpikir, bersuara dan bertindak.

Media sosial dan konvensional selalu mengutip. Suara ini merupakan jeritan hati rakyat. Pikiran selalu untuk masyarakat. Bertindak memberikan solusi ke pemangku jabat.

Benar-benar sulit dijelaskan. Kalau pun bisa diuraikan. Saya tidak bisa menjelaskan. Ketika mengangkat award tersebut.

Tertegun dan bangga. Tidak membayangkannya. Dan sudah garis rejekinya. Hanya itu saya bisa ucapkan.

Sebagai anak kampung Sangkulirang, Kutai Timur. Bangga bisa sepanggung dengan politisi sohor di negeri ini. Ada Mas Ibas, Bambang Soesatyo, Ahmad Basarah, Jimly Ashidiqie. Serta kawan-kawan anggota Parlemen lainnya.

Bundaku dan Istri tercinta. Dan khususnya rakyat Kaltim. Kupersembahkan award itu.

Kini

Aku tetap bersuara, berpikir dan bertindak. Award sebagai ganjaran tetapi bukan ukuran. Sebagai legislator harapan rakyat adalah ladang perjuanganku.

Selain itu, terima kasih kepada teman-teman pers. Kerjasamanya. Juga rasa persodaraan, kemanusiaan dan integritas. Alhasil, award ini awal baik.

Wabil khusus Teropongsenayan. Salah satu media konvensional. Peduli akan kinerja legislator Senayan. Manis maupun pahit. Itu lah fungsi pers. ouputnya sebagai kontrol.

Selamat, diganjar award!

Irwan Fecho