Anda boleh tidak percaya, tetapi ini fakta nyata. Di gang Mujur Jaya, persisnya di Sangatta Utara, Kutai Timur. Hampir beberapa tahun ini, keluarga Ibu Husnawati dan kedua anaknya hidup seadanya. Ibu dua anak ini menyekolahkan anaknya dengan bekerja sebagai tukang cuci dikampungnya.

Ari (16) tahun, panggil akrabnya. Ia adalah anak Ibu Husnawati Sangatta. Boleh jadi ia adalah satu-satunya murid yang bersekolah di SMK 1 Sangatta, dengan keterbatasan pakaian seragam sekolah. Kemiskinan sudah pasti menjadi alasan utama mengapa Ari tidak memiliki seragam sekolah. Alasan lainnya soal keuangan orangtuanya yang tipis.

Keadaan keluarga Ari memang susah. Tapi bersama orangtua dan adiknya, ia tak mau menyerah. Pada bulan Juli lalu, ia masuk sekolah dan baju seadanya. Berkat kerja keras dan doa ibunya, akhirnya Ari diterima disalah satu sekolah negeri unggulan dikampungnya. “Itu semua berkat doa ibu saya, yang tiap hari memberikan semangat, agar belajar rajin,” Kata Ari.

Karena solongan orangtuanya, Ari tumbuh dengan penuh semangtat untuk belajar untuk bersekolah. Tapi dihari pertama masuk sekolah, siswa SMK 1 ini mengurungkan niatnya, lantaran tak punya seragam sekolah yang baru.

“Saya benar-benar mau nangis, karena saat mau masuk, saya belum punya seragam sekolah,” Kenang Ari.

Syukurlah di saat sulit begitu, Program Rumah Pintar (Irwan) sampai juga di dusunnya Ari. Sebelum mendapatkan bantuan Rumah Pintar, Ari sempat di data tim H.Irwan. Pada tanggal, 18 Agustus 2019, kemarin Ari dan ibunya lansung menerima bantuan dana dari program H.Irwan pertama kalinya.

Bantuan, lansung digunakan Ari membeli seragam sekolah dan perlengkapan belajar. Ari bersama adik dan orangtuanya merasa lega. Sekolah pun berjalan dengan lebih baik. Ari dan keluarganya merasa terbantu oleh Program dari H.Irwan (anggota DPR RI terpilih dapil Kalimantan Timur, 2019-20124).

Rumah Pintar adalah terobosan H.Irwan untuk memberikan kepastian dan ketenangan anak-anak kurang mampu Kaltim. Pemberian bantuan ini akan memberikan dampak psikologis yang kuat bagi keluarga Ari. Sekolah menjadi terasa ringan dan tak terbebani kantong mereka.

Pemberian bantuan Rumah Pintar dan Rumah usaha pada Ari dan orangtuanya membuat tak terganggu oleh tekanan mental dan terasa terpojok karena kemiskinan orangtuanya. Dari Gang Mujur Jaya 4 kita temukan satu kisah, betapa berartinya bantuan dan kepedulian bagi anak kampung pendalaman yang sulit bersekolah karena faktor kemiskinan. Keluarga Ibu Husnawati Sangatta, Kutai Timu.

Sebuah keluarga kurang mampu yang tadinya sesak dengan kesulitan seragam baju sekolah anaknya, kini berubah menjadi penuh harapan, Ari sudah memiliki baju seragam dan bersekolah kembali dengan senyum lepas dan tawa riang. Saat kita, berani bermimpi, pasti ada jalan untuk mewujudkannya.

Salam Suara Irwan